''WANITA DAN BUNGA''
‘’Sejak dulu wanita identik dengan bunga
karna keindahan, keanggunan, aroma dan ketertarikan pada diri wanita
menjelma pada kepribadian bunga yang senansetiasa menjadi magnet
didataran bumi’’
Bunga dijadikan lambang kemulian, kedamaian dan
kehormatan dalam kehidupan manusia. Diruang tamu bunga dijadikan hiasan
untuk para tamu agar keindahannya menjadi kemulian untuk para tamu,
demontrasi jalanan menjadikan keanggunan bunga untuk menyampaikan pesan
kedamaian sebagai bentuk dari aksi
damai, Para Pejabat Pemerintahan, Tokoh, kepala adat istiadat disuguhi
kalung bunga sebagai penghormatan untuk kedatangan dan jasanya.
Selain itu bunga juga menjadi lambang kesedihan umat manusia dibatu
nisan, para ziarah biasanya menangisi, membawa dan meletakan bunga
sebagai tanda berduka atas kehilangan seseorang dan bunga dalam konteks
ini adalah wanita yang tidak merawat dirinya untuk kemakmuran bumi.
Mereka menyibukan diri mereka untuk kegiatan yang tidak menyumbangkan
perbaikan diri, Berleha-leha dengan waktu, mengumbar aurat sehingga
keindahan dan aromanya dapat dimiliki, dirasakan oleh kumbang-kumbang
disekitarnya. Biasanya kepribadian wanita seperti ini cepat redup sama
seperti bunga yang layu dibatu nisan tanpa penghormatan. Rahim
wanita adalah pintu kehidupan manusia tak ada seorangpun anak cucu adam
yang lahir tanpa seorang wanita berbeda dengan lelaki (Nabi Isya) Lahir
tanpa ayah bahkan dapat menjadi pemimpin dimasanya.
Dapat
disimpulkan wanita adalah rahim. jika ia rahim maka ia adalah lahan,
rusaknya lahan rusaklah Tumbuhan, rusaknya tumbuhan tidak akan
memberikan kemakmuran untuk penduduk bumi maka terjadilah bencana
kebobrokan moral, kegersangan agama dan penindasan diantara manusia.
Tidak heran Pada saat ini generasi umat manusia banyak yang rusak dan
mudah terbawa arus oleh globalisasi karna pemilik rahimnya tidak
menanamkan Nilai-Nilai kehidupan pada dirinya untuk kebaikan anaknya,
memperdalam kekayaan agamanya untuk investasi anaknya didunia,
memperluas ilmunya untuk membentuk mindset kecerdasan dan kelapang
dada’an untuk anaknya.
Sudah Menjadi tugas bersama untuk
mengembalikan, menjaga dan menanamkan keindahan, keanggunan dan kemulian
bunga pada diri wanita agar rahimnya dapat menjadi lahan untuk tumbuh
berkembangnya Anak-anak manusia yang berilmu, berakhlak dan berkualitas
sesuai syariat Tuhan.
Jika tidak tunggulah kehancuran karna bunga
yang layu tidak akan melahirkan benih-benih kehidupan yang menggerakan
agama sebagai rahmatil’alamin.

No comments:
Post a Comment