Inisiatif Lester Farnsworth
Wir untuk membuat lampu merah yang berawal dari kejadian tabrakan antara
mobil dan kereta kuda perlu diapresiasi. Meskipun sebelumnya sudah ada
sinyal stop dan go tapi tidak efektif bahkan pernah meledak yang
menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan sejak saat itu tidak pernah lagi
dipakai kecuali lampu merah karya Lester Farnsworth Wir yang berjejer
disetiap persimpangan jalan dilondon lalu berkembang keseluruh dunia.
Lampu merah dibuat untuk dipatuhi serta untuk mengatur lalu lintas agar
tidak menyebabkan kekacauan dan tabrakan yang mengakibatkan korban jiwa
ataupun kerugian materi. Lalu bagaimana binatang dihutan. Bukankah
tanpa lampu merah lalu lintas dihutan tetap aman, tidak ada tabrakan
maupun korban jiwa. Jika itu terjadi bukankah aneh tapi lebih aneh mana
apabila dihutan ada lampu merah untuk mengatur lalu lintas dihutan.
Pasti ada kemacetan seperti dikota.
Berlanjut kekota. Meskipun
saat ini lampu merah berjejer dipersimpangan kota tapi masih saja
ditemukan korban jiwa dipersimpangan lampu merah. Sebut saja tabrakan
mobil dengan mobil, mobil dengan motor, motor dengan motor, motor dengan
gerobak sayur, gerobak sayur dengan mobil bahkan pejalan kakipun
ditabrak. Sungguh tragis.
Tidak lain penyebabnya adalah melanggar
ketentuan lampu merah. Merah yang menjadi tanda berhenti sering kali
tidak dipedulikan. apalagi lampunya baru menyala dari lampu kuning pasti
tancap gas. Belum lagi Zebra Cross jalur pejalan kaki yang sering
terlampaui. Ampun, pengedara dikota keterlaluan.
Berbeda dengan
pengedara dihutan yang selalu tertib dengan jalannya, tidak mau
menabrak. Aman dan sentosa. Lihatlah, tidak pernah kita melihat gajah
bertabrakan dengan monyet, monyet bertabrakan dengan babi hutan, babi
hutan bertabrakan dengan hutan, hutan ditabrak hutan. Tidak pernah karna
mereka tau mana jalan meraka, mana yang harus dilalui, mana yang tidak
boleh dilalui. Mereka berjalan sesuai jalannya, tidak melanggar apalagi
tidak sabaran.
Dikota? Jangan ditanya. Manusianya tidak pernah
sabaran, selalu melanggar padahal mempunyai akal berbeda dengan binatang
yang tidak punya akal sama sekali. Jadi kalau ada manusia yang tidak
tau jalannya dan melanggar lampu merah. Lebih parah mana dia dari pada
binatang hutan.

No comments:
Post a Comment