2016/02/20

Sajak Hujan, Sunset dan Embun Pagi




Sesekali tataplah tetesan hujan dari balik jendela. hayati dan rasakan ketentramannya dalam jiwa. Hujan mengajarkan tentang keikhlasan. disaat awan tak mampu lagi menahan beban, hujun turun dengan sendirinya.

Sesekali pandanglah sunset ditepi pantai. resapi dan takjublah dengan kepribadiannya. disaat teriknya membuat manusia mengeluh liatlah ia dari garis pantai. masih ada sisi keindahan sebelum terbenamnya. bahkan terbenamnya dari permukaan air pantai menghadirkan bintang-bintang dilangit.

Sesekali renungilah embun pagi dikaki gunung. rasakan dan berterimahkasihlah dari kelembapannya. Satu tetes, dua tetes udara yang dihirup mampu menenangkan dan membahagiakan diri. padahal sering kali kita mencaci suasana dingin saat embun pagi.

Sungguh, menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Bagi kita yang selalu memaksakan kehendak untuk suatu kebahagian padahal orang lain terbelenggu karna kita. Maka belajarlah dari hujan yang mengikhlasan diri dari awan dan liatlah banyak yang merindukan kedatangannya dibumi.

Belajarlah dari sunset ditepi pantai. rela menenggelamkan dirinya agar bintang-bintang hadir menghiasi langit malam. Kadang, ada saat dimana kita harus berbuat untuk kebahagian orang lain meskipun harus mengorbankan kebahagian diri.

Belajarlah dari embun pagi dikaki gunung yang mengajarkan untuk melihat kebaikan dari setiap perbuatan buruk yang dilakukan orang lain. Lihatlah, sebenarnya ia mengajarkan tentang kesabaran dan kekuatan bukan tentang kelemahan apalagi tentang suasana dingin embun pagi yang sering dicaci padahal ia memberikan udara segar untuk kesehatan tubuh. Bukankah itu menguatkan. lalu nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan.   

No comments:

Post a Comment