Sesekali tataplah tetesan hujan dari balik jendela. hayati dan rasakan ketentramannya dalam jiwa. Hujan mengajarkan tentang keikhlasan. disaat awan tak mampu lagi menahan beban, hujun turun dengan sendirinya.
Sesekali
pandanglah sunset ditepi pantai. resapi dan takjublah dengan kepribadiannya. disaat
teriknya membuat manusia mengeluh liatlah ia dari garis pantai. masih ada sisi
keindahan sebelum terbenamnya. bahkan terbenamnya dari permukaan air pantai
menghadirkan bintang-bintang dilangit.
Sesekali
renungilah embun pagi dikaki gunung. rasakan dan berterimahkasihlah dari
kelembapannya. Satu tetes, dua tetes udara yang dihirup mampu menenangkan dan
membahagiakan diri. padahal sering kali kita mencaci suasana dingin saat embun
pagi.
Sungguh,
menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Bagi
kita yang selalu memaksakan kehendak untuk suatu kebahagian padahal orang lain
terbelenggu karna kita. Maka belajarlah dari hujan yang mengikhlasan diri dari
awan dan liatlah banyak yang merindukan kedatangannya dibumi.
Belajarlah
dari sunset ditepi pantai. rela menenggelamkan dirinya agar bintang-bintang
hadir menghiasi langit malam. Kadang, ada saat dimana kita harus berbuat untuk
kebahagian orang lain meskipun harus mengorbankan kebahagian diri.
Belajarlah
dari embun pagi dikaki gunung yang mengajarkan untuk melihat kebaikan dari setiap
perbuatan buruk yang dilakukan orang lain. Lihatlah, sebenarnya ia mengajarkan
tentang kesabaran dan kekuatan bukan tentang kelemahan apalagi tentang suasana
dingin embun pagi yang sering dicaci padahal ia memberikan udara segar untuk
kesehatan tubuh. Bukankah itu menguatkan. lalu nikmat tuhan mana lagi yang kau
dustakan.
No comments:
Post a Comment