2015/08/19

Kemerdekaan dalam sekam

         

Sudahkah Indonesia Merdeka?

Dalam Konteks defenisi dan tempat Indonesia sudah lama merdeka bahkan menjadi negara pertama merdeka setelah perang dunia ke-dua berkecambuk. ditandai dengan Proklamasi kemerdekaan oleh Founding Father. Indonesia berhak mengurisi negerinya sendiri.

Setelah sekian lama Indonesia merdeka. Mispersepsi berkembang dimasyarkat. Katanya Indonesia belum merdeka, benarkah? Apakah ada kemerdekaan dalam kemerdekaan atau ini hanya menjadi oponi politik oleh aktor politik dinegeri ini yang semakin menjadi-jadi.
Telaah, itulah yang harus dilakukan.

Dalam konteks definisi dan tempat Indonesia memang sudah merdeka tapi tempat dan defenisi kemerdekaan itu berubah-ubah sesuai dengan realitas dimasyarakat yang kemudian menjadi kesepakatan bersama. dalam defenisi menyentuh, Arti kemerdekaan itu bukan sesempit terbebas dari cengkraman kolonialisme. Merdeka itu komperhensif bukan spesipik sesempit terbebas dari cengkraman kolonialisme. Merdeka itu apabila :

Pertama  Merdeka dari pemikiran asing yang berindikasi langsung dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia dibangun dalam empat pilar kebangsaan : Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, uud 45 dan NKRI. dalam empat pilar tersebut sudah termaktum ideologi bangsa yaitu Pancasila, hidup Multikultural dengan semboyan  Bhineka Tunggal Ika yang menjunjung tinggi persatuan, kesatuan dan amanat uud 45 diruang Lingkup NKRI bahkan diluar sekalipun (ikut serta dalam ketertiban dunia).

Namun bangsa ini tidak mau belajar dari sejarah dan kesalahan. diorde lama gerakan radikalisme ekstrim kiri melihatkan keganasannya. yang dikenal pahit dan mengiris  salahsatunya yaitu G30SPKI, tidak sungkan membunuh, mengabisi sadis yang menghambat langkahnya. gerakan partai komunis ini hendak menjadikan NKRI sebagai bangsa komunis, tidak bertuhan. tentu, Komunis adalah pemikiran asing dan harus dilawan. karna bertentangan dengan ideologi bangsa, ideologi Pancasila.

Gerakan ekstrim kiri, ekstrim kanan yang membawa pemikiran dari luar mulai senyap diera orde lama dan cendrung bergerak dibawah tanah. namun setelah orde lama tumbang yang ditandai dengan euphoria Reformasi. Gerakan ekstrim kiri, ekstrim kanan mulai melihatkan kembali Eksistensinya dinegeri ini. terang-terangan tanpa menggigil menyuarakan ideologinya.

Lambatlaun jika gerakan pemikiran ini tidak ditanggapi, tidak mungkin tidak. Peristiwa berdarah akan tertintah dilembar kelam sejarah bangsa Indonesia. mesti, para pemimpin negeri ini belajar dari kesalahan dihari lalu. jika tidak, malulah kita kepada seekor binatang yang bernama Khemar yang tidak mengulang-ulang kesalahannya.

Kedua Merdeka Mengekploirasi Sumber daya. data terakhir BPS (Badan Pencatatan Statistik) menyimpulkan bahwa hampir 90% kekayaan alam negeri ini dikuasai asing baik itu batu bara, minyak, emas, aluminum, perkebunan, industri dan sebagainya dikelola asing bukan negara ini. miris rasannya, negeri yang kaya tapi APBNnya defisit.

menggugat salah satu perusahaan Asing seperti Freefort yang sudah menghasilkan Myliaran ton emas. yang jika dirupiahkan maka 240 juta rakyat Indonesia mendapatkan 1 myliar setiap kepala belum lagi Chevron, blok Mahakam, blok rokan dan masih banyak lagi yang keuntungannya tidak mendiami saku-saku anak bangsa.

Ketiga Merdeka dari tekanan asing. Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa pejuang, melawan kolonialisme dengan kekuatannya sendiri bahkan dikatakan merdeka dengan sebatang bambung runcing. Sangatlah luar biasa.

namun seiring waktu berkembang. taring Indonesia dimata dunia terlihat tumpul, tidak lagi memberikan pengaruh besar terhadap sejarah. Indonesia yang dulu mampu menyatukan negara Asia Afrika, membuat non blok untuk menantang blok Uni Soviet dan Amerika Serikat. sudah mejadi kenangan. dan kini, gamang dikatakan dalam percaturan politik dan ekonomi internasional Indonesia sering tertekan dan ditekan.

Terakhir. Merdeka dari kepentingan Pribadi dan kelompok. Lebih tepatnya KKN (korupsi, kolusi dan Nepotisme. Penyakit ini sudah Stadium akhir, sudah sangat mengenaskan. Sungguh sangat mengenaskan mendengar palu malaikat setengah dewa negeri ini pun terjerat kroupsi, belum lagi perangai wakil rakyat yang mencoreng muka rakyat setiap harinya, apalagi eksekutif, sudah. Sungguh sanggat mengenaskan dan memilukan. Prisnsip  Bonum Commune atau mengedepankan kepentingan umum tersisihkan.

Empat hal inilah yang dapat dikatakan Indonesia Merdeka dalam konteks kekinian tempat dan defenisi. memang, merokonsilasi-nya tidak semudah melemparkan kerikil ditepi lautan pelabuhan. tapi tidak mungkin Imposibel bagi bangsa yang memiliki sejarah yang panjang dan hebat. selaras dengan Elizabeth Pisani, dalam bukunya “Indonesia Etc: Exploring the Improbable Nation”.

Jika tidak,  Imposibel. sama artiannya kemerdekaan dalam sekam maka tinggal menunggu kehancurannya lagi.

#save70tahun

No comments:

Post a Comment