2015/12/22

High Tech, High Touch




Multi-tasking dalam berapa jam dan tempat yang sama. Berbicara dengan seseorang dari tempat berbeda dan jauh dengan hitungan detik kita dapat mendengar suaranya. Mengirim suratpun tidak butuh berhari-hari, tinggal klik maka surat kita bisa dibaca oleh seseorang dibenua sebrangsana. Seperti itu juga dengan sebuah Informasi belahan dunia manapun dapat dinikmati melalui Gadget dimanapun dan pada saat kapanpun.

Kemajuan teknologi pada saat ini mengingatkan penulis pada karya John Naisbitt yaitu High Tech, High Touch. Bercerita tentang kemajuan teknologi manusia namun tidak dibarangi dengan moral. Mungkin itulah yang sedang berlangsung. Kemajuan teknologi tidak memberikan manfaat lebih mala sebaliknya mengurangi bahkan merusak.

Sebagai contoh, Gadget. Banyak yang dapat dilakukan melalui Gadget seperti berkomunikasi, membuka medsos, mengupdate, menuploand, mendowloand, mencari informasi, menontonpun bisa dilakukan. namun apa yang kita saksikan hari ini. Gadget menjadi sebuah Nikotin yang membuat candu penggunannya. Orang-orang lebih sibuk dengan Gadget dari pada mempedulikan orang disampingnya, siang malam Gadget selalu ditangan, tidak terlepas. Bangun tidurpun yang pertama dibuka adalah Gadget. Tidak peduli apakah itu sekedar melihat kabar Medsos, Bermain Games dan atau melihat konten yang tidak baik. Inilah yang ditakutkan John Naisbitt, mengunakan kemajuan teknologi tapi tidak dibarengi dengan moral.

Manusia terlihat sibuk dengan kemajuan teknologi tetapi tidak membawa kebermanfaatan yang lebih. Harusnya kemajuan teknologi melahirkan ekspektasi yang mengembirakan bukan melalaikan manusia dari kesibukan yang berkepanjangan ujar Dr. Mulia Adiwiharja pakar Psikologi. Mungkin inilah yang disebut Anomali dan Deviasi Sosial. orang ingin terlihat sibuk karna sudah menjadi Identitas atau gaya hidup masyarakat modern.

Kemajuan teknologi tanpa moral dan Deviasi Sosial ternyata berdampak pada psikologi seseorang. Sifat malas dan tidak bergairah adalah contohnya. Orang-orang sangat membutuhkan tempat wisata, taman-taman, tempat hiburan untuk mengendorkan otak dan atau menjaga Suasana batin (innocent and accountable life ) padahal mereka tidak melakukan aktivitas yang luar biasa.

Penulis jadi teringat sindiran lama. Heran melihat prilaku manusia, mereka sibuk dengan aktivitasnya untuk menenangkan batin dan fikirinnya tapi batin mereka semakin tidak tenang lalu mencari tempat menenangkan namun memulai kembali aktivitas yang tidak menenangkan dirinya. 

Yang penting Panta rei kata Heraklitos seorang filsuf Yunani. Hidup terus bergerak seperti sungai, aliri saja. hidup memang terus bergerak tapi jangan sampai kita mengalir saja tanpa menimbang mengapa harus mengalir.

Kemajuan teknlogi, gaya hidup tidak akan berhenti dan pasti akan terus berkembang tanpa henti. Manusia harus berfikir mengapa teknologi itu diciptakan dan digunakan. Jika itu dapat diandalkan maka manfaatkanlah. Tapi ingat, memanfaatkan teknologi tanpa moral sama seperti Panta rei Mengaliri hidup seperti air sungai tapi tidak tau tujuannya, mala menyimpang atau tersesat dipersimpangan aliran.

No comments:

Post a Comment