2016/02/15

Ada apa dengan Hari senin?




Penelitian membuktikan bahwa penyakit skizofrenia, Alzheimer bahkan jantung meningkat pada hari Senin seperti yang dilansir BBC dan British Medical Journal. Penelitian yang dilakukan diskotlandia tersebut membuktikan resiko penyakit jantung meningkat 20% dari hari biasa. tapi yang lebih menariknya wanita yang belum menikah lebih beresiko dari pada wanita yang sudah menikah. Lantas bagaimana dengan pria. Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pria yang belum menikah lebih beresiko dari pada yang sudah menikah. Sama beresiko. pertanyaannya, ada apa dengan hari senin?

Menurut Dr. Chitistine Evans penyebab penyakit meningkat bahkan kematian pada hari senin disebabkan oleh spontanitas otak dihari senin karna dihari senin tubuh, tenaga dan fikiran akan disibukkan dengan rutinitas aktivitas pekerjaan. Ini dapat dilihat sehari sebelum hari senin yaitu hari minggu. Pada hari minggu sudah terlihat kegelisaan, perkataan pegawai/karyawan bahwa besok akan kembali dengan rutinitas yang melelahkan. Bukankah seperti itu yang berlangsung ditengah masyarakat. lantas bagaimana jika tidak bekerja?

Ini lebih membosakan. Cobalah. Tidak bekerja, tidak melakukan aktivitas apa-apa pasti lebih stress bahkan jaringan sel otak bisa lumpuh.

Lalu bagaimana mengurangi resiko penyakit dihari senin?

Dalam buku I Love Manday Karya Arvan Pradiansyah mengatakan “manusia itu bekerja karna motivasi dan memiliki jenjang motivasi. Yang paling tinggi itu bekerja dengan panggilan hati nurani “Work As A Calling”. Bukan lagi bekerja untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup lebih dari itu adalah sebagai Aktualisasi diri.

Pekerjaan adalah hobi, pekerjaan adalah untuk mengembangkan diri, pekerjaan adalah pengabdian dan pekerjaan adalah ibadah. Bila ini sudah tumbuh menjadi sebuah kepribadian maka dapatlah kita mengurangi resiko penyakit itu dihari senin. Pertanyaannya sudah sejauh mana kita mampu melakukannya.

Jawabanya ada pada hari ini, hari Senin.

Selamat Bekerja.

No comments:

Post a Comment