Meyakini Cinta sejati
kepada kekasih, hidup bahagia dengannya tanpa terlebih dahulu mehalalkannya.
Lambat laun Air Mata, Kegundahan dan kesedihan akan menjadi keseharianmu.
Meyakini Harta sebagai
kehormatan dan kebahagian seiring waktu berlalu kebahagian tidak akan terasa
karna harta tidak merasakan kepuasaan untuk pemiliknya. Semakin mencari harta
terasa semakin sedikit gudang harta yang dimiliki. Kehormatanpun sirna saat kerakusan
sudah menjadi persepsi mata terhadap pencari harta.
Meyakini sulit
berkreativitas terhadap teknologi yang tidak dimiliki akan lebih sulit lagi
ketika teknologi yang diidamkan sudah dimiliki tapi kesibukan mulai muncul
sebagai alasan sulit berkreativitas.
Meyakini diri lebih
sukses dari yang lain sehingga menimbulkan ambisi tidaklah lebih berarti dari
setumpuk jerami yang dibiarkan tergeletak ditepi ladang.
Meyakini perguruan
tinggi sebagai output mendapatkan pekerjaan layak, tidaklah lama menyilaukan kesadaranmu
bahwa pengangguran yang dialami sekarang adalah kesalahan perguruan tinggi.
Meyakini sebagian
sahabat tempat yang paling layak untuk berbagi seiring waktu berlalu sahabat
yang pergi membutakan hatimu bahwa tidak tempat yang layak berbagi kecuali
kepadanya.
Hakikat meyakini untuk
Allah.
Jangan sampai meyakini
sesuatu kecuali meyakininya-Nya karna yang meyakini sesuatu bukan karna dan
kepada-Nya harus bersedia bersedih hati karna yang diyakini musnah dengan
sendirinya.
Yakinilah yang maha
ada.
Yang tidak pernah
musnah, hilang, pergi. bukan seperti ciptaanya yang diyakini sebelum tiada
untuk kemudian disambut kesayatan perih.

No comments:
Post a Comment