2015/11/18
Sensitifitas kepemimpinan tanpa keterbatasan
"Sensitifitas kepemimpinan tanpa keterbatasan"
Kami bicara padamu dalam hening di malam
Sepi. Jika dada rasa hampa dan jam dinding
yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami (Chairil Anwar dalam Karawang Bekasi)
Pemimpin itu mendengarkan, mendengarkan yang tidak mampu didengar orang lain. pemimpin itu melihat, melihat yang tidak mampu dilihat orang lain. pemimpin itu merasakan, merasakan yang tidak dirasakan orang lain. pemimpin itu memiliki sensitifitas kepemimpinan yang lebih dari orang lain. tanpa menghiraukan keterbatasan. Sensitifitas itu selalu hidup, bergetar, terasa. Seperti itulah pemimpin. Tanpa keterbatasan, sesitifitas kepemimpinan adalah jati diri sesorang pemimpin.
Bukan berarti pemimpin itu tidak memiliki keterbatasan, semua orang memilikinya. tapi Sensitifitas kepemimpinan pemimpin tidak mengenal keterbatasan. Ia melampaui ruang dan waktu.
Syeikh Ahmad Yasin. dengan kelumpuhan yang menimpanya. Ia tetap mampu menjadi pemimpin dalam peperangan, menjadi pemimpin/guru disekolah, Mendidik anak-anak dengan baik. Membangun optimisme kesiapapun tanpa mengenal keterbatasannya. Ia tetap mampu berkarya karna sensitifitas kepemimpinannya tanpa keterbatasan.
Syeikh Abdul Aziz bin Baz. tanpa memiliki penglihatan. Ia mampu menjadi pemimpin/ulama diabad ini. ilmunya bertebaran, muridnya berserakan. Risalahnya, fatwanya menjadi rujukan para ulama. Berbeda dengan Musthafa Shadiq Al-Rafi'i yang tidak mampu mendengar tapi mampu melahirkan karya-karya besar. Ia menjadi rujukan/pemimpin bagi sastarawan dunia diabab ini. tidak lain sensitifitasnya lah yang mendorong mereka untuk berbuat lebih, berkarya lebih dari orang lain.
Mereka mampu mendengar lebih, mendengar suara-suara tangisan, jeritan, perubahan, harapan lebih dari yang didengar orang lain. mereka mampu melihat lebih, melihat keresahan masyarakat, kesusahan, peluang, gambaran, lebih dari yang dilihat orang lain. meraka mampu merasakan lebih, merasakan derita, kepongahan, kebobrokan, kekuatan, kemampuan lebih dari yang dirasakan orang lain meskipun keterbatasan fisik menghampirinya.
Seperti itulah pemimpin, memiliki Sensitifitas kepemimpinan lebih dari yang dimiliki orang lain dan keterbatasan bukanlah alasan untuk berbuat lebih, berkarya lebih dari orang lain karna ia tau tanpa dia mungkin ada orang lain yang menggantikannya tapi tanpa dia, untuk apa sensitifitas kepemimpinan itu ada pada setiap diri manusia dan dengan mengaplikasikannya lah sesintifitas tersebut akan tumbuh subur dan berkembang hingga akhirnya sesintifitas kepemimpinan tanpa keterbatasan itu layak disandangnya.
Aku memang mengalami cendera tulang belakang yang parah tapi itu bukanlah alasan untuk tidak memimpin negeri ini dengan baik ujar John F.Kennedy pada saat menjadi Presiden Amerika Serikat
Labels:
INSPIRASI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment