Bolehkah melabuhkan
perasaan?
Perasaan yang
bersemayam dalam diri. Yang apabila tidak segera dilabuhkan semakin menyayat
rasa kesepian.
Bolehkah?
Perasaan yang semakin
terasa dalam dan tidak tau lagi bagaimana cara menyimpan dan menjaganya.
Bolehkah?
Boleh saja. asalkan tau
tempat dan pada siapa perasaan itu berlabuh. Tempat dimana pelabuhan perasaan
itu diakui dan tau siapa yang berada dibalik pelabuhan perasaan tersebut.
Apakah dia memberikan isyarat yang meyakinkan atau tidak, juga melabuhkan atau
tidak dan atau hanya sekedar pelampiasan perasaan karna sudah tidak tahan
dengan kesepian. Sama seperti ketidakjelasan kita untuk melabuhkan perasaan
padahal kita belum siap untuk diikat dalam satu kepastian.
Jika belum siap, bagaimana.
Bolehkan melabuhkan perasaan?. Perasaan yang dititahkan tuhan untuk makhluknya.
Sebaiknya tidak karna
lebih baik menunggu orang dan waktu yang tepat untuk melabuhkan semua perasaan
agar tidak ada lagi pelabuhan salah yang terlintasi. Tidak ada lagi
janji-janji, kiasan kata-kata, pemanis bibir yang sia-sia. semuanya kepastian
sesuai waktu, tempat dan orang yang tepat.
Bagaimana jika memang
sudah tidak kuat untuk menunggu, menahan. Bolehkan melabuhkan perasaan?.
Aduhai, sunset itu
indah, menetramkam. Bila tergelincir tidak ada lagi sunset, hilang. Saat paling
indah adalah pada saat menunggu. Ketika sudah tiba saatnya tidak ada lagi ketidakpastian,
tidak dirasa kesepian sudah menghilang. sama seperti sunset tergelincir bintanglah
yang menemani malam. Lebih menjanjikan dan meyakinkan sampai akhir menutup mata.

No comments:
Post a Comment