Carol
S Pearson pernah mengatakan Archetypes are nothing more
than the deep structures in the psyche and social system. Bahwa setiap orang lahir
membawa struktur kejiwaan yang
berbeda-beda sesuai dengan pengaruh sosial tempat ia lahir dan tumbuh.
Dalam bahasa psikologinya
disebut Archetype.
Orang yang lahir dari
suku atau daerah yang berbeda, memiliki struktur kejiwaan yang berbeda pula.
Sebagai contoh, struktur kejiwaan orang jawa lembut, lahir dan tumbuh
didaerahnya berbeda dengan struktur kejiwaan orang batak yang lahir dan tumbuh
didaerahnya. Seperti itu juga orang yang lahir dan tumbuh didaerah dan sukunya
masing-masing. memiliki struktur kejiwaan yang berbeda-beda yang berindikasi
pada karakter orang itu sendiri.
Pertanyaannya layak
atau tidak layakkah (feasible or
infeasible) setiap orang Indonesia menjadi orang no satu dinegerinya dengan
status dan suku yang dipengaruhi struktur kejiwaan?
Layakkah orang jawa lembut memimpin negeri yang
didalamnya ada orang jawa kasar, batak,
bugis, banjar yang identik dengan keberaniannya atau sebaliknya orang batak memimpin orang jawa, melayu, borneo, aceh dan
sebaginya. disisi lain, status. siapakah yang layak menjadi pemimpin. Apakah
kaum buruh yang dikatakan Marx lebih layak
menjadi pemimpin atau teknokrat menurut Galbraith
atau ulama menurut Khomeini atau
menejer menurut peter drucker atau
kaum sipil dan atau sebaiknya dari kalangan militer. Siapakah yang lebih layak,
siapapun itu, semuanya layak menjadi pemimpin.
“setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintak
pertanggungjawabannya” (HR. Al-Bukhari & Muslim) terlepas pemimpin itu untuk diri sendirinya, keluarga, bangsa dan
Negara.
Sesuai yang
dikatakan Fritjof Capra. Semua yang
ada dalam semester ini bergerak, tumbuh dan berubah seperti tarian silva. Seperti itu juga dengan
struktur kejiwaan dan kemampuan. Semuanya akan berubah, tidak dapat dipungkuri.
orang jawa lembut bisa menjadi kasar. batak, bugis yang pemberani bisa menjadi
pengecut. orang ocu, melayu yang dikenal dengan pemalas dan gengsinya bisa
berubah menjadi rajin dan tidak gengsi.
Kemampuan. tidak
mengikat status yang diembannya. dia militer,
teknokrat tidak bisa dikatakan
kemampuan memimpinnya lebih baik dari rakyat
sipil, buruh, ulama maupun pemuda.
Semua berubah,
semua layak menjadi pemimpin. Selaras dengan Fritjof Capra. Heraklitos
filsuf yunani pernah memploklamirkan Panta rei, Hidup ini bergerak.
Semuanya dapat berubah. dan jangan sampai dirimu tidak lebih baik dari
sebelumnya.
“Barangsiapa yang harinya sekarang
lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa
yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa
yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”

No comments:
Post a Comment