1. Kegaduhan kembali
mencuat dari kabinet setelah pendapat mentri Koordinator kemaritiman dan seumber daya, Rizal
Ramli (RR) membantah pendapat Mentri ESDM, Sudirman Said (SS) terkait pembangunan
Kilang di Blok Masela
2. (RR) berpendapat
bahwa lebih efektif kalau Kilang Gas dibangun didarat atau Onshore LNG karna
potensi Multiplier Effeck sangat besar. Sedangkan (SS) lebih menginginkan
Ofshore LNG, kilang dibangun ditengah laut karna lebih Efisien.
3. keterangan : Ofshore
mengucurkan biaya 207 trilyun dan Onshore 270 trilyun rupiah tapi berpotensi
besar terhadap pembangunan daerah disekitar blok masela.
4. kegaduhan tersebut
terus berlanjut pada perang media sosial. mereka saling menyalahkan dan
menyindir sehingga kegaduhan semakin massif. Benarkah ini kegaduhan atau hanya
sandiwara?
5. perlu kita ketahui
bahwa eksploirasi Blok Masela mampu menghasilkan 7,5 Milyar ton pertahun. Itu
berarti Blok masela menjadi Blok Gas terbesar didunia.
6. tentu banyak
kepentingan. Pertanyaannya benarkah kegaduhan antara (RR) dan (SS) murni
seperti ditontokankan kepada masyarkat. Mari kita teruskan.
7. Blok sebesar itu tidak
mungkin presiden tidak tau dengan kata lain luput dari pandangan beliau. Baik
(RR) / (SS) pasti memahami itu.
8. Blok sebesar itu
sudah ada yang mengelola yaitu Inpex, perusahaan jepang. Mereka mengajukan
pembuatan kilang baru tapi pemerintahlah yang menentukan apakah Onshore/Ofshore
9. sampai saat ini,
blok sebesar itu belum diarahkan jokowi pada mentri yang bertanggungjawab
sehingga mucul isu bahwa presiden belum menentukan kementrian apa yang
mengelolanya. Bukankah ini lucu dan Bukankah setiap kementrian sudah ditetapan
tupoksinya masing-masing.
10. masalah inilah
(penentuan Onshore/Ofshore & kementrian apa yang bertanggungjawab) menjadi
titik pangkal kegaduhan sehingga publik ditontonkan ketidakharmonisan kabinet
karna masalah tersebut. dan bukankah kalau mencari mana yang lebih menguntungkan
(Onshore/Ofshor) sudah ada staf ahli mentri dan staf ahli presiden yang pandai
menghitung-hitung dan bukankah masalah seperti itu cukup diselesaikan dirapat
kabinet. Kemudian, kenapa muncul isu lucu bahwa presiden belum menentukan
kementrian bertanggungjawab.
11. Akibat kegaduhan
tersebut publik mengetahui tentang blok masela dan akibat isu lucu tersebut
perusahaan pengelola blok masela semakin menggigil karna kecaman untuk sebuah
kepentingan akan lebih meningkat. Lengkaplah sudah derita Inpex sehingga mereka
mecuatkan isu bahwa sebagai investor mereka akan hengkang kaki jika pemerintah lambat
dalam menanganinya padahal sebenarnya mereka tidak berani melakukan itu sama
sekali.
12. sama seperti kasus
Freeport yang mencuat hebat kepublik tapi Indonesia tidak mendapatkan saham
yang lebih baik.
13. bukankah semakin mencuat
suatu kasus terkait potensi kekayaan alam kepublik, pemerintah semakin bertekad
memiliki saham yang lebih besar. ternyata tidak, preseptif kita salah.
14. Rizal Ramli VS
Sudirman said benarkah bergaduh atau hanya sekedar sandiwarasisasi.

No comments:
Post a Comment