2016/03/09

Rizal Ramli VS Sudirman said benarkah bergaduh ?






1. Kegaduhan kembali mencuat dari kabinet setelah pendapat mentri Koordinator kemaritiman dan seumber daya, Rizal Ramli (RR) membantah pendapat Mentri ESDM, Sudirman Said (SS) terkait pembangunan Kilang di Blok Masela

2. (RR) berpendapat bahwa lebih efektif kalau Kilang Gas dibangun didarat atau Onshore LNG karna potensi Multiplier Effeck sangat besar. Sedangkan (SS) lebih menginginkan Ofshore LNG, kilang dibangun ditengah laut karna lebih Efisien.

3. keterangan : Ofshore mengucurkan biaya 207 trilyun dan Onshore 270 trilyun rupiah tapi berpotensi besar terhadap pembangunan daerah disekitar blok masela.

4. kegaduhan tersebut terus berlanjut pada perang media sosial. mereka saling menyalahkan dan menyindir sehingga kegaduhan semakin massif. Benarkah ini kegaduhan atau hanya sandiwara?

5. perlu kita ketahui bahwa eksploirasi Blok Masela mampu menghasilkan 7,5 Milyar ton pertahun. Itu berarti Blok masela menjadi Blok Gas terbesar didunia.

6. tentu banyak kepentingan. Pertanyaannya benarkah kegaduhan antara (RR) dan (SS) murni seperti ditontokankan kepada masyarkat. Mari kita teruskan.

7. Blok sebesar itu tidak mungkin presiden tidak tau dengan kata lain luput dari pandangan beliau. Baik (RR) / (SS) pasti memahami itu.

8. Blok sebesar itu sudah ada yang mengelola yaitu Inpex, perusahaan jepang. Mereka mengajukan pembuatan kilang baru tapi pemerintahlah yang menentukan apakah Onshore/Ofshore

9. sampai saat ini, blok sebesar itu belum diarahkan jokowi pada mentri yang bertanggungjawab sehingga mucul isu bahwa presiden belum menentukan kementrian apa yang mengelolanya. Bukankah ini lucu dan Bukankah setiap kementrian sudah ditetapan tupoksinya masing-masing.

10. masalah inilah (penentuan Onshore/Ofshore & kementrian apa yang bertanggungjawab) menjadi titik pangkal kegaduhan sehingga publik ditontonkan ketidakharmonisan kabinet karna masalah tersebut. dan bukankah kalau mencari mana yang lebih menguntungkan (Onshore/Ofshor) sudah ada staf ahli mentri dan staf ahli presiden yang pandai menghitung-hitung dan bukankah masalah seperti itu cukup diselesaikan dirapat kabinet. Kemudian, kenapa muncul isu lucu bahwa presiden belum menentukan kementrian bertanggungjawab.

11. Akibat kegaduhan tersebut publik mengetahui tentang blok masela dan akibat isu lucu tersebut perusahaan pengelola blok masela semakin menggigil karna kecaman untuk sebuah kepentingan akan lebih meningkat. Lengkaplah sudah derita Inpex sehingga mereka mecuatkan isu bahwa sebagai investor mereka akan hengkang kaki jika pemerintah lambat dalam menanganinya padahal sebenarnya mereka tidak berani melakukan itu sama sekali.

12. sama seperti kasus Freeport yang mencuat hebat kepublik tapi Indonesia tidak mendapatkan saham yang lebih baik.

13. bukankah semakin mencuat suatu kasus terkait potensi kekayaan alam kepublik, pemerintah semakin bertekad memiliki saham yang lebih besar. ternyata tidak, preseptif kita salah.

14. Rizal Ramli VS Sudirman said benarkah bergaduh atau hanya sekedar sandiwarasisasi.

No comments:

Post a Comment